Halaman

14 Februari 2012

Maaf Google, Saya Lebih Memilih Privasi :D

Beberapa hari ini saya sedang giat update artikel untuk beberapa blog yang saya kelola. Beberapa di antaranya mengenai tampilan dari template blog. Hehehe

Karena aktivitas tersebut, saya merasa perlu untuk memiliki tool yang dapat menangkap tampilan layar lebih banyak dari sekedar menggunakan Microsoft Office OneNote. Ya, selama ini saya menggunakan OneNote. Saya menggunakannya karena relatif mudah dalam seleksi area penangkapan gambar tampilan layar. Selain itu, software tersebut relatif ringan.

Saya baru merasa kurang ketika tidak semua tampilan yang saya harapkan muncul di layar netbook saya yang mini. Memang ada cara untuk mengakalinya, misal dengan menangkap gambar lebih dari satu kali. Maksud saya memotong tampilan menjadi beberapa bagian untuk kemudian digabung dengan tool image editor. Namun cara tersebut sangat tidak praktis.

Saya kemudian teringat satu tool yang disediakan oleh Google, yaitu Screen Capture (by Google). Tool ini merupakan ekstensi dari peramban Google Chrome. Dengan tool ini kita dapat menangkap tampilan penuh untuk laman yang sedang kita akses dari Google Chrome. "Ini yang saya butuhkan!", demikian yang saya pikirkan. Tapi kemudian saya menjumpai ini ketika hendak melakukan instalasi Screen Capture :

Screen Capture (by Google)

13 Februari 2012

Menolak Tindakan Anarkis Atas Nama Agama, Bukan Menolak Agamanya

Aksi penolakan yang dilakukan sejumlah besar massa terhadap kedatangan delegasi FPI (Front Pembela Islam) di Bandara Cilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada hari Sabtu pagi 11 Februari 2012 sepatutnya tidak dinilai sebagai bentuk konflik yang melibatkan agama. Saya sebagai orang awam saja bisa merasakan ancaman dari keberadaan FPI. Bukan karena mereka menentang maksiat, karena saya pun mendukung penentangan maksiat. Tapi tingkah laku yang main hakim sendiri dan anarkis atas nama agama, itu yang saya tidak setuju!

Saya yakin semua yang menolak keberadaan FPI, dalam hal ini termasuk massa yang menghadang, juga memiliki alasan yang sama.

FPI laporkan Gubernur Kalteng Teras Narang
ke Mabes Polri (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
sumber: http://nasional.vivanews.com/news/read/287799-fpi--tak-ada-konflik-dengan-masyarakat-dayak

Dengan mengatasnamakan agama, seharusnya FPI lebih mampu merepresentasikan keseluruhan umat yang beriman sesuai agama mereka. Tapi apa yang mereka lakukan tidaklah demikian.

Saya tidak menyerukan untuk membenci agama tertentu.
Saya tidak menyerukan untuk membubarkan ormas tertentu.
Saya hanya ingin menyerukan, HENTIKAN TINDAKAN ANARKIS MENGATASNAMAKAN AGAMA!

NB: saat saya jalan-jalan mencari berita terkait, saya menemukan ini :
http://nasional.vivanews.com/news/read/287799-fpi--tak-ada-konflik-dengan-masyarakat-dayak
tersenyum geli baca bagian ini :
"Laporannya pengrusakan secara bersama-sama, pasalnya pasal 170 dan kedua pasal perampasan kemerdekaan pasal 333. Kemudian yang ketiga perbuatan tidak menyenangkan, pasal 335 dan yang keempat adalah perencanaan pembunuhan, pasal 340," terangnya.

/* bisa mikir juga ternyata., ke mana pemikiranmu saat FPI bertindak anarkis? */

10 Februari 2012

Ijazah Sarjana Mungkin Diperlukan, Tapi Sudah Pasti Tidak Cukup

LULUS!(??)
Ini bukan hasil pemikiran sesaat. Saya yakin kebanyakan dari Anda juga setuju dengan judul artikel ini. Tapi mungkin tidak semua dari yang setuju memiliki alasan yang sama. Ya, itulah indahnya kehidupan manusia. Setiap pribadi memiliki kewenangan untuk menentukan arah berpikirnya sendiri, bahkan dalam situasi paling darurat sekalipun.

Lha., ngelantur...
Kembali ke topik pemikiran.






Hari ini saya sedikit sedih karena keinginan untuk mengambil SKS melebihi kuota tidak dikabulkan oleh dosen wali. Hwaaa., hwaaa., hwaa... hehehehe.

09 Februari 2012

Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Roda Dua, Emang Gak Ribet

Hari ini saya telah melaksanakan satu kewajiban pemilik kendaraan bermotor, bayar pajak kendaraan bermotor.
Mungkin bagi yang sudah lama tidak membayar pajak [hehe., ada ta? hayoo ngaku!] kesan yang muncul adalah antrian semrawut., calo di mana-man., perlakuan kurang menyenangkan dan semacamnya.

Jika itu juga yang ada di pikiran Anda., berarti ada kemungkinan Anda sudah sangat lama tidak membayar pajak kendaraan bermotor, atau Anda sedang tidak seberuntung diri saya :P

bukti pembayaran pajak

Blogger.com Berhak Mendapatkan Credit

Mungkin post kali ini tidak akan terasa penting bagi pengunjung sekalian. Tapi ini adalah pemikiran saya, bukan pemikiran Anda. Hehehe

logo Blogger.com

Saya baru mulai mendaftarkan akun ini di Blogger.com kemarin. Tapi sebenarnya saya sudah memiliki akun lain untuk kepentingan yang berbeda. Nah, ketika awal menulis di sub-domain blogspot.com saya merasa bahwa ada bagian yang kurang sedap dipandang dari blog yang saya kelola. Saya yakin banyak blogger lain yang merasakan hal yang sama. Bagian tersebut adalah navbar milik blogger yang tersemat di bagian paling atas dari blog. Apakah Anda juga termasuk yang tidak suka melihatnya?
:D

navbar Blogger.com yang (menurut saya seharusnya)
ada di bagian atas setiap blog dari Blogger.com

Banyak blogger yang kemudian memilih untuk menyembunyikannya dengan memasang atribut CSS tertentu pada bagian tersebut. Saya sendiri sich tidak melakukannya. Dan saya mendukung jika ada blogger yang tetap mempertahankannya.
Kenapa?

08 Februari 2012

Imigran Gelap Kok Minta Fasilitas Yang Terang?

Judul posting pertama ini mungkin tidak mudah untuk dimengerti. Tapi seperti itulah kondisi yang terjadi di negara kita. Sejumlah imigran dari Iran mengeluhkan ketidaksesuaian fasilitas dan pelayanan yang mereka dapatkan selama berada di Indonesia. Sebagaimana dilaporkan oleh Jawa Pos, mereka mengeluhkan fasilitas hotel dan makanan yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Sebenarnya apa sih yang mereka harapkan?

posisi Iran di Globe
[sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Iran]

Mereka pikir siapa mereka sehingga berhak menuntut fasilitas yang sesuai keinginan?
Lha wong warga negara sendiri aja masih belum tercukupi kebutuhannya.

Seharusnya mereka bisa bersikap lebih baik seperti sesama imigran lain, namun yang berasal dari Afghanistan dan Pakistan. Mereka tidak mempermasalahkan semua fasilitas yang mereka terima. Saya yakin mereka cukup sadar diri karena sudah menerima perlakuan yang jauh lebih baik daripada di negeri sendiri. Ya, lebih baik dari di negeri sendiri.

Dari sumber yang sama juga disebutkan bahwa alasan mereka menjadi imigran gelap adalah karena ingin memperoleh jaminan keamanan dan kehidupan yang lebih baik. Perlu diketahui bahwa di tempat asal mereka terjadi konflik antar etnis yang mendesak mereka untuk meninggalkan kampung halaman. Yang menjadi masalah adalah pemerintah negara asal mereka seolah membiarkan terjadi diskriminasi dan pembunuhan terhadap etnis / kelompok tertentu. Wah, kalau benar demikian, sungguh kejam pemerintah mereka. Ternyata ada ya pemerintahan seperti itu? /* pura-pura gak lihat Indonesia */


SHARE